I. Tujuan
a. Menyederhanakan rangkaian hambatan yang dipasang seri
b. Menggunakan hukum pembagi tegangan
c. menggunakan hukum kirchhoff
II. Pendahuluan
Suatu rangkaian elektronika biasanya mengandung node (simpul) dan loop (simpal). Hubungan dasar elemen-elemennya dapat berupa hubungan seri atau paralel. Node adalah suatu (titik) persekutuan antara ujung elemen-elemen rangkaian elektronika. Loop adalah gabungan elemen-elemen rangkaian elektronika yang membentuk suatu hubungan tertutup. Hubungan seri adalah hubungan antara dua buah elemen rangkaian elektronika yang memiliki satu simpul sekutu. Hubungan paralel adalah hubungan beberapa elemen rangkaian elektronika memiliki node sekutu pada setiap ujungnya. Contohnya seperti Gambar 1.1 di bawah ini.
gambar 1.1 |
Elemen E4 dan E5 memiliki hubungan paralel dan elemen E6 dan E7 memiliki hubungan seri. Pada percobaan ini pula akan diperkenalkan suatu hukum dasar lain, yaitu hukum Kirchhoff.
III. Langkah Kerja
1. Siapkan papan plug-in/projectboard, catu-daya tegangan utama, saklar, dua buah Resistor dengan nilai masing-masing 47Ω dan 100Ω, lampu 6V, dan multimeter digital.
2. Buatlah rangkaian seperti gambar 1.2 dibawah ini.
gambar 1.2 |
3. Hidupkan saklar! Dengan multimeter ukurlah arus I1, I2, dan I3, serta V1, V2, dan V3, juga R1 dan R2. Catat hasilnya pada tabel 1.1!
Tabel 1.1
4. Dengan keadaan saklar terputus, cabutlah catu-daya tegangan dan saklar.
5. Kemudian ukurlah dengan multimeter hambatan yang terpasang secara seri tersebut. Sebut hasil pembacaan ini Req. Kemudian isikan hasilnya pada Tabel 1.2!
Tabel 1.2
6. Dari Tabel 1.1 terlihat hubungan bahwa pada rangkaian di setiap titik memiliki nilai arus yang sama.
7. Dari Tabel 5.2 terlihat bahwa tegangan sumber merupakan penjumlahan masing-masing tegangan
(V1 = V2 + V3). Hal ini dinyatakan oleh Hukum Kirchhoff Tegangan, yang berbunyi: "Tegangan pada sumber terdistribusi pada rangkaian tertutup (loop)". Tegangan V2 disebut tegangan jepit, karena diukur dari kedua ujung elemen rangkaian listrik (hambatan), bukan terhadap titik referensi. Dalam hal ini kutub negatif sumber tegangan dapat dianggap sebagai titik referensi.
8. Dari Tabel 5.2 terlihat bahwa hambatan dan nilai tegangan yang terjadi memenuhi hubungan:
V1:V2:V3=(R1+R2):R1:R2. Hubungan ini disebut pembagi tegangan.
9. Terlihat bahwa suatu resistor seri dapat diganti oleh resistor yang besarnya ekuivalen (Req) yang besarnya adalah jumlah masing-masing resistor (Req=R1+R2).
IV. Kesimpulan
1. Arus pada setiap titik dalam suatu loop (simpal) tunggal selalu sama.
2. Sesuai dengan Hukum Kirchoff Tegangan, maka jumlah keseluruhan tegangan dalam suatu loop tertutup selalu sama dengan nol.
3. Tegangan jepit adalah tegangan antara kedua kutub suatu elemen, jadi bukan terhadap titik acuan yang biasanya ditentukan pada suatu rangkaian secara subyektif, misalnya pada kutub negatif suatu sumber tegangan.
4. Beberapa hambatan yang terhubung seri memiliki nilai hambatan total yang sama dengan jumlah keseluruhan dari masing-masing hambatan tersebut. Hubungan yang demikian akan membentuk suatu pembagi tegangan.
Buku referensi :
Hayt, W.H.Jr, Kemmerly, J.E, "Rangkaian Listrik", Erlangga, Jakarta, 1991.
No comments:
Post a Comment